Anda telat datang bulan tapi tidak hamil? Ada beberapa hal yang mungkin menjadi penyebabnya. Datang bulan atau menstruasi adalah siklus bulanan wanita. Normalnya, ovarium melepaskan satu sel telur setiap bulan, dan sekitar 14 hari setelah sel telur dilepaskan, jika sel telur tersebut tidak dibuahi oleh sel sperma, lapisan dinding rahim yang berisi banyak darah akan meluruh dan keluar dari vagina sebagai pertanda dimulainya periode menstruasi. Akan tetapi, jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma, lapisan dinding rahim akan menebal sebagai tempat implantasi sel tersebut. Konsekuensinya, seseorang tidak akan mendapatkan menstruasi hingga saatnya persalinan. Itulah mengapa banyak orang yang menghubungkan telat datang bulan dengan kehamilan.
Pasalnya, tidak selalu telat datang bulan berhubungan dengan kehamilan. Implantasi sel telur yang sudah dibuahi biasanya terjadi pada hari ke 6-12 setelah ovulasi. Pada waktu implantasi inilah tubuh akan memproduksi hormon HCG yang dideteksi oleh alat tes kehamilan sebagai “positif hamil”.
Sepuluh hari setelah ovulasi, tes kehamilan mampu mendeteksi lebih dari 65% kehamilan, sedangkan jika Anda menunggu untuk melakukan tes hingga periode menstruasi selanjutnya, tes kehamilan mampu mendeteksi lebih dari 90% kehamilan. Jika tes kehamilan Anda menunjukkan hasil negatif setelah lewat dari kurun waktu tersebut, kemungkinan hamil sangat kecil atau tidak sama sekali.
Penyebab Telat Datang Bulan tapi Tidak Hamil
Hal pertama yang kita curigai ketika menstruasi datang terlambat adalah pertanda hamil. Cara untuk mengetahui apakah ada kemungkinan hamil atau tidak sangat mudah. Anda dapat melakukannya sendiri di rumah menggunakan test pack yang banyak dijual di apotik. Namun selain kehamilan, terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi siklus menstruasi wanita, di antaranya adalah:
- Stress
Faktor yang paling umum menjadi penyebab seorang wanita terlambat datang bulan adalah stress. Stress bisa timbul dari banyak hal, seperti misalnya beban kerja, kelelahan fisik, perpindahan jam kerja dari siang ke malam (seperti pada pekerja shift), konflik dengan pasangan atau anggota keluarga, dan sebagainya.
Stress dapat mempengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan, namun kaitannya dengan fungsi reproduksi adalah dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon reproduksi. Akibatnya, seorang wanita bisa saja tidak berovulasi dan tidak datang bulan. Sehingga akan timbul kesan seseorang telat datang bulan tapi tidak hamil. Setelah sumber stress berhasil diatasi atau setelah mendapat bantuan dari tenaga kesehatan, siklus menstruasi umumnya akan kembali normal.
- Kekurangan hormon tiroid
Kelenjar tiroid memproduksi, menyimpan, dan melepaskan hormon tiroid yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi siklus menstruasi pada wanita. Dampak kekurangan hormon tiroid (hipotiroid) terhadap siklus menstruasi telah diketahui sejak tahun 1950an, yang mempengaruhi panjang siklus maupun volume darah menstruasi yang dikeluarkan. Penelitian menemukan sebanyak 23-68% kasus gangguan menstruasi pada penderita hipotiroid, dan bahkan sebanyak 12% wanita dengan hipotiroid tidak mendapat menstruasi sama sekali.
Selain gangguan pada siklus menstruasi, tanda dan gejala hipotiroid bisa jadi tidak terlalu jelas. Tanda dan gejala yang umum dari hipotiroid meliputi kelelahan, badan terasa nyeri, depresi, berat badan yang sedikit meningkat, tidak tahan terhadap suhu dingin, mudah mengantuk, penurunan nafsu makan, sulit berkonsentrasi, konstipasi, dan kram otot. Tanda dan gejala yang tidak spesifik inilah yang membuat seseorang tidak menyadari bahwa ia menderita hipotiroid. Hipotiroid bisa diketahui melalui tes darah, dan kondisi ini dapat pulih dengan bantuan pengobatan dari dokter.
- Sindrom ovarium polikistik
Penyebab ketiga telat datang bulan tapi tidak hamil adalah sindrom ovarium polikistik. Sindrom ovarium polikistik (polycystic ovary syndrome, biasa disingkat dengan PCO) diawali dengan timbulnya kista pada ovarium. Kista tersebut tidak berbahaya, namun menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Normalnya, ovarium juga memproduksi hormon pria dalam jumlah yang sangat sedikit. Namun pada kasus PCO, ovarium memproduksi lebih banyak hormon pria. Akibatnya, tidak hanya tumbuh rambut-rambut halus di wajah dan badan (seperti halnya pria), proses ovulasi pun tidak terjadi.
Jika ovulasi tidak terjadi, maka menstruasi pun tidak akan terjadi. Faktanya, seseorang yang menderita PCO dapat mengalami tidak menstruasi dalam waktu lama, bahkan hingga berbulan-bulan. Lebih lanjut, jika ovulasi tidak terjadi, hal ini akan merembet ke masalah kesuburan karena tidak terjadinya ovulasi berarti tidak ada sel telur untuk dibuahi. Sehingga banyak wanita dengan PCO juga sulit untuk hamil.
Penyebab pasti PCO masih belum diketahui, namun faktor genetik mungkin memegang peranan penting. Jika ada anggota keluarga Anda baik dari sisi ayah maupun ibu yang menderita PCO, kemungkinan Anda mengalami kondisi ini juga lebih tinggi. Selain pengobatan dari dokter, PCO dapat dilawan dengan mengkonsumsi makanan sehat seperti sayuran, buah, dan kacang-kacangan serta membatasi konsumsi lemak jenuh seperti daging, keju, atau gorengan.
Olahraga teratur juga dapat membantu mengatasi PCO. Jika Anda memang benar-benar kesulitan memasukkan waktu untuk berolahraga, jalan cepat 30 menit sehari sudah cukup untuk membuat perubahan. Hindari gaya hidup sedentari yang mengharuskan Anda duduk lama tanpa diselingi aktivitas bergerak apapun. Jika Anda merokok, Anda juga harus mempertimbangkan untuk sesegera mungkin meninggalkannya. Wanita perokok memiliki kadar hormon pria yang lebih tinggi, yang dapat memicu timbulnya PCO.
- Masalah berat badan
Kemungkinan lain yang menyebabkan Anda telat datang bulan tapi tidak hamil adalah masalah berat badan, baik terlalu kurus maupun kegemukan. Hormon yang berhubungan dengan siklus menstruasi akan terganggu, yang menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur atau bahkan berhenti total. Kehilangan berat badan dalam jumlah besar dan dalam waktu mendadak akibat diet ketat atau masalah pencernaan juga dapat membuat telat datang bulan. Kebanyakan wanita dapat mengalami siklus menstruasi yang kembali teratur begitu berat badannya berangsur-angsur ideal.
- Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi hormonal seperti pil KB, KB suntik dan KB implan dapat mempengaruhi hormon dalam tubuh, dimana dapat mempengaruhi siklus menstruasi Anda. Sebagian wanita mengalami telat datang bulan tapi tidak hamil ketika menggunakan kontrasepsi hormonal tersebut. Sebagian lainnya justru malah mengalami siklus yang lebih pendek dan volume darah keluar yang lebih banyak. Sehingga, jika Anda ingin kembali memiliki siklus menstruasi yang normal, menghindari kontrasepsi hormonal dan menggantinya dengan metode kontrasepsi lain adalah pilihan yang tepat.
- Usia
Pada usia 45-55 tahun, tubuh mengalami masa transisi menuju menopause. Mendekati masa menopause, secara alamiah seorang wanita akan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur (telat datang bulan hingga 1 minggu, 2 minggu, atau lebih). Nantinya setelah benar-benar menopause, seorang wanita sama sekali tidak akan mengalami menstruasi lagi karena ovariumnya pun sudah tidak memproduksi sel telur.
Demikian beberapa kemungkinan penyebab Anda telat datang bulan tapi tidak hamil. Jika dari penjelasan di atas tidak ada yang sesuai dengan kondisi Anda, konsultasi langsung dengan dokter kandungan Anda adalah pilihan terbaik. Penting bagi Anda untuk selalu menuliskan siklus menstruasi dalam catatan kesehatan pribadi (tanggal dimulainya menstruasi, tanggal berakhirnya menstruasi, dan keluhan yang timbul sebelum atau selama menstruasi). Catatan tersebut akan menjadi dasar bagi dokter untuk menegakkan diagnosa, selain melalui pemeriksaan penunjang lainnya.
No comments:
Post a Comment